Iklan Saya

Jumat, 18 September 2015

IST - KURANG PERHATIAN DARI PEMERINTAH MBAH SALIKIN TINGGAL SENDIRIAN DI HUTAN.

17221-653111291470749-121.jpg12046869-653111271470751.jpg12002762-653111248137420.jpg Terlihat seorang Kakek tua renta termenung dalam sebuah gubuk yang terbuat dari ilalang ketika tim survey IST mendatangi kediaman mbah salikin (75) di tengah hutan belakang PDAM masuk wilayah Desa Ngares. Tubuh kurus, dekil dan beruban keluar dari gubuk dan menerima kedatangan kami.nampak diwajahnya terlihat letih mengisi hari hari dalam kesendirian ditengah hutan pinus. Pria tua bernama Salikin ini terlahir di Pulung Ponorogo.semenjak kecil sudah ditinggal mati kedua orang tuanya sehingga terpaksa ikut orang lain untuk bertahan hidup dengan membantu "angon sapi" milik seorang warga di Kalitelu Desa Dompyong Kecamatan Bendungan. Karena sapinya habis dijual dan majikannya meninggal Mbah salikin yang sampai sekarang belum pernah menikah ini akhirnya memutuskan untuk tinggal di hutan karena sudah tidak punya tempat tinggal. Di tengah hutan milik perhutani ini kAkek tua ini mendirikan rumah dari kayu ala kadarnya dengan atap dari daun jati dan ilalang. Digubuk itu dibuat bertingkat,yang atas buat tidur sedangkan bawah untuk memasak.Tidak ada penerangan ataupun perkakas dapur yang mencukupi,hanya sebuah kwali untuk menanak nasi dan merebus air minum. Selain gubuk yang ala kadarnya asal bisa berlindung dari panas dan hujan ternyata mbah Salikin makan juga seadanya.cukup nasi dari periuk dan garam.tidak terlihat didapurnya minyak goreng,wajan,atau bumbu masak.yang ada hanya beras satu plastik kecil cukup untuk dimasak 3 hari. Untuk berbelanja beras mbah salikin harus berjalan ke pasar Gempleng itupun kalau ada orang yang berbelas kasihan memberikan uang. Untuk mandi atau mengambil air, mbah Salikin harus berjalan hampir satu kilo ke sungai. Tak bisa kita bayangkan bagaimana dinginnya ketika malam,dan bagaimana menderitanya ketika sakit karena tidak ada yang dimintai tolong hidup sendiri tanpa ada siapapun.Mbah Salikin tidak butuh Motor atau rumah megah,bisa makan sehari hari saja lebih dari cukup. Syukur syukur kalau rumah ilalangnya bisa melundungi dirinya dari terik matahari dan hujan. Haruskah kita hanya bisa berpangku tangan menyaksikan penderitaan mbah Salikin ? Kepada siapa lagi mbah Salikin harus minta pertolongan ??? Mereka adalah saudara kita,mbah salikin juga manusia yang perlu bantuan sesama.saatnya kita beraksi,saatnya kita peduli. IST Peduli.
Source : INFO SEPUTAR TRENGGALEK

3 komentar:

  1. blog moviesmp3 gratis23 Oktober 2015 pukul 18.35

    waduh mbah hebat tinggal sendiri di hutan

    BalasHapus
  2. :( hm memprihatinkan :) :) keren blognya gan. Jangan lupa mampir ke blog saya ya.. Terimakasih :)

    BalasHapus
  3. muyoto try handoko4 Desember 2015 pukul 03.18

    mmprihatinkan ya apa kah tidak ada warga atau rt/rw yg melaporkan kepihak pemerintah gan....?
    trus untuk sekarang bagai mana keadaan dri mbah salikin.....?
    semoga beliau bisa dapat perhataian pemerintah sehingga di massa tua nya beliau bisa istirahat dan mendapat perhatian....

    BalasHapus